Transaksi Puluhan Juta di Ujung Jempol (1)

Sunday, December 16, 2007 | |

Bayangkan bila layanan perbankan Anda bisa ada di genggaman tangan. Mulai dari reservasi tiket, isi ulang pulsa, informasi valuta asing, hingga transfer puluhan juta rupiah-pun bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.

Suatu saat, Anda terjebak di tengah kemacetan lalu lintas. Belasan kilometer dari mobil Anda yang terjepit di tengah bus dan truk sampah, sebuah aktifitas bisnis menunggu. Untuk beranjak dari jok mobil dan pergi ke ATM rasanya tidak memungkinkan. Selain jauh, Anda tentu tak bisa meninggalkan mobil di tengah jalan.

"Sesuai kesepakatan, kami harus menerima 40 persen uang muka, atau peluang ini hilang sama sekali," kata rekan bisnis Anda dengan nada tidak sabar. Bila sudah begini, Anda pasti membutuhkan medium mobile banking atau phone banking. Lebih khusus lagi, Anda pasti butuh layanan mobile banking yang memiliki transfer limit hingga Rp 50 juta per hari.

Pucuk dicinta ulam tiba. Tepatnya 11 Oktober 2001 lalu, excelcom dan Bank Centra Asia meluncurkan layanan Mobile Banking dengan nama proXL Mobile Banking m-BCA. Dengan layanan ini, nasabah BCA yang kebetulan menggunakan proXL, baik layanan prabayar maupun layanan pascabayar, dapat melakukan transaksi perbankan melalui ponsel.

Saat itu, Aswin Wirjadi, Direktur BCA sempat membuat pernyataan pers, layanan mobile banking adalah upaya BCA untuk memperkuat delivery channel BCA sebagai bank yang menjalankan fungsinya sebagai payment settlement agency terbesar di Indonesia. Dengan hadirnya mobile banking, bank yang memiliki nasabah terbanyak di Indonesia ini, diharapkan mampu memberi alternatif lain kepada nasabahnya untuk mengakses transaksi perbankan di BCA.

Sebagai langkah awal, transaksi yang dapat dilakukan melalui m-BCA adalah mengetahui saldo rekening, cek lima transaksi terakhir, transfer antar rekening BCA, dan membayar berbagai tagihan. Seperti tagihan proXL pascabayar, telepon, kartu kredit, asuransi, internet dan masih banyak lagi.

Mengutip siaran pers PT Excelcomindo Pratama, di tahap pertama ini, setidaknya ada lebih dari 34 perusahaan yang tagihannya bisa dibayar lewat proXL m-BCA. Selanjutnya, proXL akan bergerak ke m-commerce, yang memudahkan aktifitas isi ulang pulsa, beli saham, reksadana dan lain-lain.

Sayang, proXL masih memberlakukan aturan khusus bagi user. Pertama, mereka yang berniat untuk menggunakan m-BCA harus menukar kartu SIM proXL dengan kartu SIM proXL yang telah diup-grade.

Bagaimana dengan faktor security? Menjawab tantangan ini, proXL dan m-BCA menjanjikan kemananan yang cukup baik. Selain menggunakan PIN pilihan nasabah, setiap transaksi akan di-enkripsi end to end dengan kode khusus yang tersimpan dalam SIM card dengan aman. Tentu, langkah ini akan meminimalisir potensi dapat diakses oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan.

Asal tahu saja, untuk memenuhi standar kemudahan, kenyamanan dan keamanan, layanan ini melibatkan teknologi WAP Browser dari Across Wireless Smart Trust, Finlandia. Across Wireless, juga dirangkul sejumlah operator GSM terkemuka di Asia dan Eropa. Diantaranya, Maxis dan Digi Malaysia, Telenor di Norwegia, SingTel dan M1 dari Singapura, dan BT-Cellnet dan Virgin Mobile Inggris.

Dengan aplikasi WAP Browser yang menggunakan SMS (Short Message Service), layanan ini bisa digunakan dengan standar pengeluaran yang lebih ekonomis.
Aplikasi ini, ditempatkan dalam kartu SIM GSM yang dihubungkan dengan sistem BCA melalui Wireless Internet Gateway (WIG). Sinergi SMS dan WAP dalam teknologi ini memungkinkan penggunanya tak perlu mengganti ponsel menjadi ponsel WAP-enabled. Kita cukup mengganti kartu SIM GSM menjadi kartu SIM GSM yang memiliki memori 32KB.

0 comments: